Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus (IGB) Sugriwa akan membuka fakultas kedokteran pada 2026. Program fakultas kedokteran di kampus yang berpusat di Bangli itu dipastikan berbeda dibandingkan dengan perguruan tinggi lain.
Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana, mengatakan fakultas kedokteran di kampusnya bakal terjangkau secara ekonomi. Selain itu, keilmuan yang diajarkan akan bernapaskan Agama Hindu dengan menggabungkan aspek sekala (dunia nyata) dan niskala (dunia gaib).
"Jadi dokter yang sakti sekala dan niskala. Oh, pasien ini perlunya melukat (pembersihan diri) akan kelihatan, tidak perlu pakai alat tekan-tekan begini," gurau Sudiana dalam Media Gathering di UHN IGB Sugriwa, Bangli, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakultas kedokteran di UHN IGB Sugriwa rencananya meliputi program studi kedokteran umum dan spesialisasi. Program akan dilengkapi rumah sakit umum dan satelit di Bangli dan Karangasem. 50 calon mahasiswa akan belajar ilmu kedokteran dan kesehatan secara holistik, meliputi meditasi, yoga hingga aspek 'dyatmika'.
Tak cuma itu, program fakultas kedokteran akan dibarengi dengan pembangunan fasilitas pendukung, seperti asrama mahasiswa. Mahasiswa baru akan dikarantina selama satu tahun.
"Mereka dikarantina supaya fokus belajar sisi kesehatan dan religiusnya. Setelah lulus akan diserap ke RS dan puskesmas di Bangli, lalu Klungkung yang dekat. Nusa Penida juga butuh banyak dokter," sambung Sudiana.
Pembangunan program keilmuan baru ini sebagai salah satu langkah UHN IGB Sugriwa menuju World Class University. Pembangunan fakultas kedokteran ini sudah dipersiapkan setahun terakhir dan akan dilakukan finalisasi kurikulum pada 13 Desember 2025 bersama ahli di bidang kedokteran. Selain itu, UHN IGB Sugriwa telah menyiapkan calon tenaga pengajar sebanyak 26 orang.
Sementara itu, dua gedung fakultas masih dalam pembangunan dan ditargetkan selesai pada Oktober 2026. Namun, UHN IGB Sugriwa masih menanti keputusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk bisa membuka pendaftaran mahasiswa.
"Calon mahasiswa dari Bangli akan dikhususkan dengan pemberian kuota yang lebih banyak dibandingkan daerah lain, tetapi tetap melalui tes," jelas Sudiana.
(hsa/hsa)










































