Internasional

Konflik 2 Dinasti Politik Filipina: Wapres Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos

Novi Christiastuti - detikBali
Minggu, 24 Nov 2024 07:59 WIB
Wapres Filipina Sara Duterte. (Foto: REUTERS/Lisa Marie David/File Photo Purchase Licensing Rights)
Denpasar -

Ketegangan politik di Filipina kian memanas. Wakil Presiden (Wapres) Filipina Sara Duterte bahkan mengancam membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Dilansir dari detikNews, Minggu (24/11/2024), Sara melontarkan ancaman itu dalam konferensi pers penuh sumpah serapah pada Jumat (22/11) tengah malam, di mana sang Wapres Filipina itu mengisyaratkan dirinya menjadi target rencana pembunuhan.

Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte itu menyatakan dirinya akan membuat Marcos Jr dibunuh jika dirinya tewas dibunuh terlebih dahulu. Ancaman itu mencuat saat perselisihan semakin sengit antara dua dinasti politik yang paling berkuasa di Filipina.

Sara mengakui dirinya telah berbicara kepada salah satu personel tim keamanannya dan menginstruksikan untuk membunuh Marcos Jr, istrinya, dan ketua parlemen Filipina jika dirinya tewas dibunuh. Sara tidak menjelaskan lebih detail soal dugaan ancaman pembunuhan yang diterimanya.

"Saya telah berbicara dengan seseorang dalam tim keamanan saya. Saya mengatakan kepadanya, jika saya dibunuh, bunuhlah BBM (Bongbong Marcos atau Marcos Jr), (Ibu Negara) Liza Araneta, dan (ketua parlemen) Martin Romualdez. Ini tidak bercanda," ujar Sara saat berbicara dalam konferensi pers terbaru.

"Saya mengatakan, jika saya terbunuh, jangan berhenti sampai kamu membunuh mereka," sebutnya.

Romualdez yang merupakan ketua parlemen Filipina diketahui merupakan sepupu dari Marcos Jr.

Pernyataan Sara yang memuat ancaman itu disampaikan ketika dia menanggapi salah satu komentar online yang memintanya untuk tetap aman, dengan mengatakan dia berada di wilayah musuh saat menghadiri sesi pertemuan di majelis rendah parlemen Filipina bersama kepala stafnya.

Situasi ini terjadi saat Sara menghadapi ancaman pemakzulan di majelis rendah parlemen atau DPR Filipina, yang dipimpin oleh Romualdez, yang diperkirakan akan maju capres tahun 2028 mendatang. Romualdez sebelumnya memangkas hampir dua pertiga anggaran kantor Wapres Filipina.

Konferensi pers tengah malam itu digelar Sara setelah para pejabat parlemen Filipina mengungkapkan mereka akan memindahkan Kepala Staf Wapres, Zuleika Lopez, dari pusat penahanan majelis rendah ke lembaga permasyarakatan. Lopez ditahan sejak Rabu (21/11) atas tuduhan melakukan "campur tangan yang tidak semestinya" dalam proses pembahasan parlemen yang berfokus pada anggaran wapres.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...



Simak Video "Wapres Filipina Diduga Otak Atas Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork