Di beberapa negara, rokok sudah seperti menjadi bagian dari budaya. Kebiasaan merokok sering kali berkaitan dengan kehidupan sosial. Dalam beberapa kalangan, merokok bisa menjadi simbol pergaulan atau bahkan bagian dari upacara adat tertentu.
Indonesia menjadi termasuk dalam negara dengan perokok terbanyak di dunia. Tak hanya dari kalangan orang dewasa, bahkan anak kecil yang tidak diawasi oleh orang tua juga sudah mulai merokok.
Lantas, apa saja 10 negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Negara dengan Perokok Terbanyak di Dunia
Dikutip dari World Population Review pada 23 Juli 2024, berikut 10 negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia pada 2022.
1. Nauru (48.3%)
2. Myanmar (44.4%)
3. Kiribati (39.7%)
4. Papua New Guinea (39.6%)
5. Serbia (39.5%)
6. Bulgaria (39.5%)
7. Timor Leste (38.7%)
8. Indonesia (38.2%)
9. Croatia (37%)
10. Solomon Islands ( 36.9%)
Zat Berbahaya pada Rokok
Ada ribuan bahan kimia yang terdapat di dalam rokok dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker. Berikut ini adalah beberapa zat berbahaya pada rokok.
1. Tar
Tar merupakan zat kimia yang akan menyebabkan flek berwarna coklat di paru-paru. Tar juga dapat membuat jari atau gigi berwarna kuning kecokelatan. Selain itu, tar dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan di paru-paru seperti kanker paru-paru dan emfisema.
2. Nikotin
Nikotin adalah zat yang dapat meningkatkan suasana hati dan konsentrasi. Akan tetapi, nikotin akan mengakibatkan efek kecanduan kepada para perokok. Nikotin dapat menurunkan nafsu makan, sesak napas, peningkatan detak jantung, mual, dan kram perut.
Selain itu, nikotin juga memiliki efek samping bagi para perokok yang berhenti secara tiba-tiba. Biasanya, perokok yang sedang proses berhenti merokok akan merasakan gelisah, kecemasan, sulit tidur, mudah lelah, sulit konsentrasi, dan pusing.
3. Karbon Monoksida
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Zat berbahaya ini akan membuat jantung bekerja lebih keras karena karbon monoksida mampu menghentikan aliran darah yang membawa oksigen. Oleh karena itu, karbon monoksida berisiko meningkatkan stroke dan berbagai penyakit jantung.
4. Benzena
Benzena merupakan senyawa yang sering ditemukan pada bensin, semen, dan karet. Terlalu sering terpapar benzena dapat meningkatkan risiko leukimia atau kelainan darah lain.
(nor/nor)